Kamis, 09 April 2015

Cerita umroh part 1

Jakarta - Jeddah - Madinah

Alhamdulillah, tanggal 12 Maret 2015 abis subuh dan setelah sholat safar udah harus berangkat ke bandara Adi Soemarmo Solo buat otw ke bandara Soekarno Hatta Jakarta. Alhamdulillah yang nganter dan ngedoain kita banyak banget, mulai dari saudara sampai tetangga pokoknya bersyukur banget. Sampai di Adi Soemarmo sekitar jam 6 pagi dan di bandara di sambut pihak trevel agen dan setelah semua rombongan berkumpul kita berdoa bersama di pimpin ustad dari Armina, dan jam menunjukkan pukul 7.00 saatnya kita pamitan sama saudara yang nganter dan ponakanku udah pada heboh dada2h sambil bilang jangan lupa oleh-oleh tante, jam 7.15 kita terbang ke Jakarta, sampek di Jakarta sekitar jam 9 pagi. Nyampeknya di Jakarta kita di jemput sama perwakilan Armina namanya Mas Aris buat di anter ke waiting room yang buat ke Jeddah, rombongan kita dari solo ada 14 orang diantaranya 8 orang keluargaku, 1 orang tetanggaku  dan 5 orang dari klaten. 

Kelurgaku yang umroh adalah:

1. Fahrul Rozi Marsuli
2. Fitriyah Nur Zam Zami
3. Marsuli Madjuri Margidin
4. Muh Muhar Abdurahman
5. Nurul Musthofa Muhar
6. Sartini Joyo Taruno (tetanggaku)
7. Syahriyah Abdul Hadi Hasyim
8. Umi Kulsum Marsuli
9. Yulianti Marsuli Abdul

Keluarga H.Marsuli
Banyaknya keluarga kita yang ngater ke bandara, senengnya :-)

Setelah nunggu lumayan lama, akhirnya jam menunjukkan pukul 11.45 dan kita bismillah terbang ke Jeddah. “Bismmillahi Majreha Wamursaha inna rabbilagafururrahim”. Sembilan jam perjalanan dari pada mubazir di buat tidur, aku lebih suka ngafalin doa doa umroh. Selama perjalanan 9 jam itu rasanya siang hari lamaa banget, malah kayaknya aku nggak nemuin malem hari mungkin karena perbedaan waktu 4 jam.   

Peta perjalanan dari Jakarta ke Jeddah

Dan jam 17.30 waktu KSA akhirnya kita sampai di bandara King Abdul Aziz Jeddah, kupandangi gurun pasir dari dalam jendela pesawat, kubaca sholawat untuk nabi Muhammad SAW sebanyak-banyaknya, yahhh aku sudah sampai di tanah arab, meneteslah airmata ini tiada henti, ku ucapkan salam sebanyak banyaknya teruntuk Nabiku Muhammad SAW. Hatiku bergetar ketika sampai disini, rasa haru, senang, bahagia, semuanya jadi satu dan tertumpah ke dalam linangan air mata.

Pemandangan gurun pasir dari dalam pesawat

Setelah turun dari pesawat suhu udara di Jeddah lumayan panas dan mulai kurasa kulit jadi pecah-pecah dan bibir mulai kering, dan kita diarahkan menuju ke bagian Imigrasi haji buat check point setelah selesai kita antri ambil koper-koper dan di serahin lagi ke porter, setelah itu kita semua rombongan 85 jamaah umroh menunggu di waiting room. Setelah menjamak taqdim sholat maghrib dan isya’ perjalanan di lanjutkan dengan menggunakan Bus AC ke Madinah, perjalanan Jeddah – Madinah sekitar +/- 6 Jam, aku dan keluarga ada di Bus 6 dan sampai seperempat perjalanan kita berhenti di sebuah pom bensin untuk makan malam yang menurut aku makananya sesuai selera orang Indonesia pokoknya enak deh, setelah itu perjalanan di lanjutkan sampai ke Madinah tanpa berhenti ku pandangi pemandangan kota Jeddah malam hari yang semuanya itu gelap dan jadinya aku malah tertidur lelap.

 Didepan Pesawat Garuda Indonesia 980  ketika sampai di Jeddah
disini suasana mulai berasa panas, tapi herannya walaupun panas nggak
keringetan sama sekali

Didepan pesawat Garuda Indonesia 980 ketika sampai di Jeddah

Menunggu bus di waiting room bandara King Abdul Aziz - Jeddah
atapnya bagus kayak payung2 jarang liat yang kayak ini di bandara Indonesia

Makanan pertama ketika sampai di Jeddah

Ketika sampai di perbatasan Madinah, sang mutawwif membangunkan kami semua untuk mengucapkan salam kepada Rasulullah dan para sahabat, dan setelah kami bangun dari tidur dan melihat keluar jendela masyaallah kami ternyata sudah berada di Madinah ya Allah mulai terlihat lampu-lampu indah banget kota Madinah, kami sudah berada di tanah dimana Rasulullah hijrah dan di makamkan, kami akan menemuimu ya Rasulullah kami akan berkunjung ke rumahmu ya Rasulullah kuucapkan kalimat ini di dalam hati sambil menangis tersedu-sedu, dan kuucapkan salam kepada Rasulullah dan para sahabat di bimbing mutawwif kita dan tambah meneteslah airmata kerinduan ini.

Suasana dalam bus malam hari ketika perjalanan Jeddah- Madinah,
dan semuanya tertidur lelap

Sekitar jam satu dini hari waktu Madinah kita sampai di hotel Dallah taibah Madinah dan langsung check in dan istirahat. Setelah sekitar 2 jam istirahat walaupun nggak bisa tidur, akhirnya kita mandi dan jam 3 dini hari kita langsung menuju ke Masjid Nabawi, jarak hotel Dallah dan Masjid Nabawi sekitar 5 menit jalan kaki. Langkah demi langkah dan akhirnya terlihatlah payung-payung yang menjulang di masjid Nabawi, subhanallah indahnya menetes lagi air mataku jatuh ke mukenah putihku, semua wajah saudara-saudaraku terbayang di benakku semoga mereka bisa menginjakkan kaki dan sholat di masjidmu ini ya Rasulallah. Tak kubuang waktu, sesampainya di masjid Nabawi kami langsung sholat tahajud dan sholat sunnah lainnya tak kubuang waktuku percuma di sini sambil menunggu adzan subuh, setelah pulang sholat subuh tiba tiba ada ibu-ibu arab yang membagikan kurma sambil bilang halal-halal, alhamdulillah dapet rejeki. Setelah sampai di pelatara masjid, lagi-lagi hati ini bergetar melihat payung payung raksasa yang sedang menutup, subhanallah indahnyaaaa...ternyata aku benar-benar udah ada di tanah suci Allahu Akbar.

Payung-payung indah di Masjid Nabawi

Payung-payung indah di Masjid Nabawi

Abi Muhar, Abah Marsuli, Nurul Mustofa di Masjid Nabawi
berpakaian ihrom mau berangkat ke Makkah

Masjid Nabawi 

Berpose di Masjid Nabawi

Suasana Taibah Hotel - Madinah

Setelah sampai di hotel, langsung menuju kamar di lantai 5 dan istirahat sebentar lanjut turun ke lantai M1 buat sarapan. Alhamdulillah semua makanan walaupun rada bau wangi-wangi tapi insyaallah tetep tak enak-enakin, kata abah di sini di larang membuli makanan, enak nggak enak bilang aja enak. Setelah sarapan acara bebas, mau belanja monggo mau ke masjid monggo. Tp kalau aku dan keluarga lebih milih istrahat bentar abis itu ke masjid buat sholat dhuha, kelar sholat dhuha baru jalan-jalan sambil belanja, eh tau nggak untuk pertama kalinya di sini aku bangga sama uang rupiah, ternyata di sini uang rupiah di akui biasaya kan dollar gitu kan ya? Kalo di sini kita mau beli apapun bisa loh pakai rupiah asal pecahan 50.000 sama 100.000. kelar belanja naik ke kamar naroh barang-barang dan langsung cuss ke masjid lagi buat sholat duhur, kita sholat duhur brangkat jam 11 padahal adzannya masih jam 12.55 soalnya biar dapet tempat di dalem masjid, kalo kita datengnya mepet alamat sholat di pelataran masjid. 

Suasana Makan di Taibah Hotel - Madinah

Suasana makan di Taibah Hotel - Madinah

Beli perhiasan di Madinah

Toko-toko di bawah hotel Taibah

Salah satu toko aksesoris, tasbihnya bagus2 di sini
keriuhan ibu2 yang berbelanja gamis di depan masjid nabawi

accesories yang di jual seorang pedagang di depan hotel

Jam 9 malem aku, kakak, dan ibu ziarah ke raudhah bareng-bareng sama rombongan. Ya Allah di sini kesabaran kita diuji, kita antri menurut ras yaitu untuk orang-orang turki, arab dll ada barisan tersendiri, dan untuk orang Indonesia dan Malaysia ada di barisan Melayu. Kita antri seitar 30 menit untuk bisa masuk ke Raudhah itupun sambil desak-desakan tapi tetap harus perbanyak istighfar dan membaca sholawat, sambil kita mengucapkan salam kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq r.a, Sayyidina Umar bin Khattab r.a. Sambil menunggu kubaca sholawat yang di ajarkan ponakan yang ada di pondok pesatren darullughah wadda’wah di Bangil “allahumma sholli ala sayyidina muhammad sholatan likulli yusrin yusro”. Dan tibalah giliran kita bangsa Melayu untuk masuk, dan subhanallah di dalem bener-bener desak-desakan, dan tibalah  kita di karpet berwarna hijau yang menandakan kita sudah berada di dalam raudhah alhamdulilah rombongan kami semua bisa sholat 2 rekaat di Raudhah, sambil menangis kupanjatkan doa sebanyak-banyaknya di taman syurga ini, aku minta maaf kepada umy dan kakak ku, terus mengucur air mata ini karena aku telah berada di taman syurga, dan bisa melihat makam nabi Muhammad SAW dan para sahabat, Ya Allah terimakasih enagkau telah memanggil hamba ke sini amin. Setelah melakukan sholat dan berdoa kami serombongan keluar perlahan-lahan walaupun suasananya sangat berdesak desakan.

batas karpet merah dan karpet hijau (karpet hijau adalah raudhah)


Pagi harinya setelah sholat subuh dan sarapan, mutawwif kita Ustad. Amir ngasih informasi jam 7 harus kumpul di loby buat persiapan tour di Madinah. Perjalanan kita yaitu ke masjid Ijabah yang kata Ustad Amir dulu Rasulullah berdoa di masjid ini meminta kepada Allah terkait nasib umat dan dari 3 doa nabi tersebut yang terkabulkan hanya 2 saja yaitu yang pertama Rasulullah meminta kepada Allah agar tidak membinasakan umat-Nya dengan kelaparan dan kekeringan dan doa ini langsung dikabulkan oleh Allah. Yang kedua Rasulullah meminta agar umatnya tidak dibinasakan dengan cara di tenggelamkan laksana umatnya nabi Nuh A.S dan doa ini juga langsung di jawab dan di kabulkan oleh Allah SWT. Dan yang ketiga doa Rasulullah adalah beliau meminta bahwa tidak ada perbedaan di antara umat-Nya dan doa ini masih di tunda oleh Allah SWT dan bisa kita lihat sampai sekarang masih banyak perbedaan di antara Umat. 

Tempat selanjutnya yaitu masjid Quba yaitu masjid pertama yang di dirikan Rasulullah SAW dan kita semua sholat 2 rekaat di sini, tujuan selanjutnya yaitu kebun kurma dimana kita bisa makan kurma sepuasnya di sini asal jangan di bawa pulang, kalau mau di bawa pulang kita harus bayar :D Disini umy ku beli macem-macem kurma buat oleh-oleh salah satunya kurma ajwa atau bisa dibilang kurma Nabi, disini juga banyak berbagai macam coklat karena aku udah beli coklat di pedagang kaki lima di depan masjid Nabawi seharga 20 real per kilo akhirnya aku di sini cuman beli coklat kerikil coklat ini rasanya bener-bener enak pokoknya kalau ke Madinah wajib beli karena di Indonesia nggak ada. Di kebun kurma aku kebanyakan berfoto ria sambil minum teh yang emang udah di sediain dari sononya. 


Masjid Quba

Belanja kurma di Kebun Kurma Abdul Aziz

Fahrul, Abi Muhar sama Ustad Amir lagi nyantai di Kebun Kurma

Selfie sama Umy dan Abah - Kebun Kurma Abdul Aziz

Bergaya sambil minum teh anget yang udah di sediain gratis dari kebun kurma

Foto sama temen rombongan dari klaten (gamis hitam)
Mbak Tanti sama Mbak Vita

Giliran yang cowok-cowok bergaya sama rombongan dari klaten juga
no 1 dari kiri Mas Malik, no 3 dari kiri Kakung Sumardi

Tujuan selanjutnya yaitu Jabal Uhud, dimana tempat ini kanan dan kirinya semua gunung yang menjulang tinggi. Sempat aku berfikir gimana dulu rasulullah sama pasukan ketika perang melewati gunung-gunung yang bentuknya subhanallah banget ini, padahal kan dulu pastilah belom ada jalan aspal yang alus banget ini, pokoknya pikiranku melanglang buana ketika melihat jabal Uhud ini. Dan setelahnya kita semua di bimbing Ustad. Amir menucapkan salam kepada syuhada Uhud “Bismillahirrohmanirrohim assalamu’alaikum ya syuhada uhud, assalamu’alaika ya amman nabi sayyidina Hamzah bin abdul mutholib radiyallahuanhu warahmatullahi wabarakatuh wa nahnu insyaallah bikumlahikum alfatihah”. 

Jabal Uhud

Jabal Uhud

Konstruksi di Jabal Uhud
Tujuan selanjutnya yaitu ke peternakan unta di sini kita turun dan membeli susu unta yang langsung di perah dari untanya, abahku beli dan langsung diminum iyuhh rasanya pasti aneh. Selanjutnya yaitu ke Jabal Magnet dimana kalau posisi bus di netralkan bis ini bisa jalan sekitar 140 km/jam jadi kata ustad di jabal magnet ini cuman main rem doang. Dan ponakanku membuktikannya dengan nyetir bisnya dan bener bisa jalan dalam posisi netral dan cuman main rem doang. Setelahnya kita memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi, setelah seleai sholat isya’ aku beli nasi briyani, kebab, sama kentang goreng per item harganya 5 real yaa lumayanlah buat ganjel perut. Dan aku paling suka lagi roti Pronto sama orange jus yang tiap kita tour selalu di bagiin gratis sama mutawwif.

Abi Muhar selfie bareng orang arab


Abah selfie di Peternakan Onta

Tukang Onta beratraksi :D
Abi Muhar sama tukang bersih-bersih di Jabal Magnet

Keluraga soklat (solo-klaten) di jabal Magnet

kentang goreng, nasi briyani, kebab.
ini semua enak banget cuman @ 5real 

Roti pronto paling ku suka :D

 Sekian dulu cerita di Madinah ini, untuk yang di Makkah ada di cerita berikutnya yaa... :)


- Membuat paspor part 1 dan Part 2
- Suntik Meningitis di Solo klik Disini
- Cerita persiapan umroh klik Disini

1 komentar:

  1. Yaah..mana pas bagian mekkahnya..? Sy khidmat skali mengikuti ...
    Luar biasa.. masyaa Allah

    BalasHapus